Home

Dalam era Mahatir United Malay National Organization (UMNO) – Barrisan Nasional mengekalkan dominasi mereka terhadap partai-partai oposisi secara licik dan keji. Dengan menggunakan undang-undang penjajahan warisan Inggris Internal Security Act, politik kroni-otoritarianisme menjadi “rapi.” Mereka menyiksa, dan membunuh, melenyapkan para pembangkang, seniman, aktivis, anggota partai lawan, ataupun tokoh oposisi.

Jika pada tahun 1987 sebanyak 106 orang ditahan tanpa pengadilan, pada tahun 2000 Anwar Ibrahim diaibkan dan dipenjarakan. Gerakan reformasi dihentikan dengan tangan besi. Sebaliknya, di Indonesia, Partai Golongan Karya yang insaf dengan masa lalu telah belajar menjadi partai modern. Di parlemen, bersama partai-partai politik lain dan komunitas madani, partai ini punya andil melegislasi undang-undang yang pro-demokrasi dan penguatan hak-hak asasi manusia. Posisi berseberangan terhadap pemerintah dianggap wajar dan pengawasan yang sehat.

Perguruan tinggi di Indonesia menikmati kebebasan akademik. Mahasiswa leluasa berpolitik, berunjuk rasa, mengkritik lembaga-lembaga kekuasaan dan kehakiman dengan bahasa paling kasar sekalipun. Di Malaysia, kebebasan intelektual dibungkam. Para kandidat mahasiswa dipaksa menandatangani perjanjian untuk menghindari kegiatan politik dan bersedia dikeluarkan bila itu berlaku.

Contoh lain Profesor Chandra Muzaffar, seorang aktivis, intelektual terkemuka, kehilangan jabatan di Universitas Malaya. Chandra secara terus-menerus mengkritik pemerintahan Mahatir terutama pascapenangkapan Anwar Ibrahim.

“Suasana kebebasan intelektual di Jakarta jauh lebih baik daripada Kuala Lumpur,” kata Andreas Harsono, seorang wartawan lepas.

Di Indonesia, pada saat-saat puncak gerakan reformasi 1998, media massa berani mengambil resiko membebaskan diri dari belenggu pemilik modal yang sebagian berafiliasi rapat dengan Keluarga Istana. Gerakan reformasi menjadi popular dan memperoleh dukungan rakyat karena media massa menyediakan ruang bagi berita unjuk rasa mahasiswa, wawancara dengan tokoh-tokoh oposisi, dan pendudukan gedung parlemen di Jakarta.

Di Malaysia, kepemilikan saham media massa dikuasai oleh pemerintah, sehingga media massa mengalami kendali dan pengawasan yang ketat. Alih-alih mengkritik kebobrokan struktur di Malaysia, media massa menjadi ajang propaganda UMNO dengan melakukan strategi politik “othering.”

Othering adalah strategi menegaskan jati diri dengan membingkaikan pembanding secara negatif. Rakyat Malaysia dibodohi, ditakut-takuti dengan propaganda bahwa bila reformasi ala Indonesia ditiru, kekacauan akan merebak di Malaysia. Pemerintah menyebarkan propaganda bahwa “reformasi Indonesia menciptakan kekerasan politik, memakan korban jiwa, dan menghancurkan harta benda.” Selain itu dicitrakan pula kepada etnis non-Melayu bahwa bumiputera yang berkuasa di Malaysia (UMNO) lebih beradab memperlakukan mereka ketimbang peribumi di Indonesia.

Pembingkaian ini secara efektif berhasil menakut-nakuti kelas menengah puak Melayu dan etnis Tionghoa di Malaysia. Mereka tidak berani mendukung gerakan reformasi pimpinan Anwar Ibrahim terang-terangan, betapapun mereka bersimpati kepadanya.

Penguasaan media yang ketat menyebabkan kebobrokan rezim penguasa takterungkap, takterdedah. Rakyat Malaysia dibius dengan keberhasilan-keberhasilan semu yang tampak indah secara kasat mata, tapi buruk di akar.

* * *

Semua itu menjelaskan mengapa berita-berita tentang rasuah, korupsi oleh para pejabat negara dan kroni-kroni Perdana Menteri Mahatir Muhammad serta keluarga takterungkap. Begitu juga kebengisan polis Diraja Malaysia. Rezim penguasa melalui media massa secara cerdik membius rakyat dengan mempropagandakan keberhasilan pembangunan negeri.

Mungkin hanya mantan Deputi Perdana Menteri Anwar Ibrahim yang sanggup gelisah menyaksikan kecurangan, pembodohan terhadap rakyat oleh penguasa. Proyek-proyek mega, dikerjakan tanpa tender, tidak terbuka, dan sekadar menguntungkan kroni dan keluarga Mahatir.

Moralitasnya sampai pada titik taksanggup lagi membenarkan perampokan harta rakyat di depan mata oleh kroni dan keluarga Perdana Menteri Mahatir. Maka, dia tidak punya pilihan. Alih-alih menandatangani persetujuan dua juta dollar Amerika Serikat harta rakyat untuk anak perdana menteri, “Saya bersedia dipenjarakan dan difitnah,” katanya (Metro TV, 18 Oktober 2007 pukul 22.00).

Pada tanggal 20 September 2000 Anwar ditangkap. Matanya ditutup. Lantas, Kepala Polis Diraja Malaysia memukulinya sampai pingsan. Padahal, dia mantan pejabat tinggi.

Orang waras, takkan berlaku seperti itu, ujar Anwar. Menurutnya, ini pertanda bahwa sistem di Malaysia sudah begitu rusak. “Jika pemimpin dibegitukan, apatah lagi rakyat jelata?” katanya. “Kita berhadapan dengan manusia separuh siluman.”

Sistem yang bobrok dan korup ini yang menyebabkan warga Indonesia dihinakan oleh Polis Diraja Malaysia berulang kali. “Padahal pada tahun 1970-an, Malaysia merayu Indonesia mengirimkan para guru, dosen, dan pekerja mahir membangun infrastruktur negara seperti bandara,” kata Anwar. Perlakuan yang menempatkan warga Indonesia sebagai hamba, tambahnya, “Bukan cara manusia beradab.”

Pergantian kepemimpinan dari Mahatir Muhammad ke Ahmad Badawi tidak memberikan perbedaan penting. “Sistem sama bobrok,” ujarnya. “Ekonomi dipentingkan, tapi hak asasi manusia diketepikan. Angka-angka itu boleh memukau, tapi tidak secara kongkrit memberikan dampak kepada rakyat,” tambahnya.

Kemapanan Malaysia, tambah Anwar, tidak boleh diukur dalam masa singkat. Dari sudut jangka menengah, Malaysia di bawah Badawi saat ini tertinggal, kata Anwar. “Ekonomi jauh mersosot, indeks korupsi turun lebih parah. ”

Berlanjut ke
Mengapa Indonesia Lebih Berjaya daripada Malaysia (Bagian 3/3): Indonesia Menuju Perbaikan; Malaysia, Kerusakan

Baca Sebelumnya
Mengapa Indonesia Lebih Berjaya daripada Malaysia (Bagian 1/3): Indonesia Sebenar-benar Asia yang Multikultur dan Demokratis

Informasi Lain
Anwar Ibrahim dalam Politik Malaysia

58 thoughts on “Mengapa Indonesia Lebih Berjaya daripada Malaysia (Bagian 2/3): Indonesia Negara Bebas, Malaysia Negara yang Mengekang

  1. Berkhayal jadi bahawa anda baik tidak salah, tapi realitasnya ngak ada apa2, rakyat indonesia tetap mengemis di mana2 hatta di negara sendiri. Jadi jangan hairan kalu daatang ke Malaysiapun jadi pengemis pekerjaan kerana Kejayaan Indonesia, mengimpor tenaga buruhnya. Ayuh Mas Junarto bangikitlah dari tidurmu Mas.

    Rasa Sayang He Rasa Sayang Sayang He,
    Lihat Mas Junarto Tulalit,
    Rasa Sayang-Sayang He.

    Amat benci dengan sifat Komproh dan Konyol, orang Indonesia di Malaysia.

  2. Ini yang disebutkan oleh Menteri Luar Negeri Indonesia bahwa terjadi kesenjangan persepsi dan informasi di kalangan generasi muda Malaysia. Dalam benak kalangan muda Malaysia, manusia Indonesia adalah hanyalah manusia kelas rendahan seperti pembantu rumah tangga dan kuli bangunan karena itulah yang mereka lihat sehari-hari di Malaysia. Pers dan media di Malaysia disensor dan dikontrol dengan sangat ketat oleh pemerintah sehingga mereka tidak tahu banyak tentang adanya kemajuan yang dinikmati kita di Indonesia setelah reformasi khususnya kebebasaan berekspresi dan pers.

    Kalau Bung Mohd sempat ke Indonesia, coba mampir ke toko buku dan lihat banyak sekali buku-buku yang sebelumnya dilarang beredar pada zaman Soeharto antara lain buku-buku Pramoedya Ananta Toer bahkan buku-buku yang isinya masih diperdebatkan dengan hangat seperti Syech Siti Jenar.

    Kebebasan berekpresi melahirkan banyak kreativitas di pelbagai bidang seperti sosial, politik, kenegaraan, seni, budaya dan bisnis yang akan menjadi modal bangsa Indonesia untuk maju dan berkembang di masa mendatang. Musuh kita yang utama memang masih ada dan masih cukup kuat bercokol yaitu korupsi. Kalau demokrasi bisa terus dikembangkan dan korupsi bisa diatasi, saya yakin Indonesia akan menjadi negara yang kuat dan disegani seperti masa-masa kejayaan Majapahit dan Sriwijaya.

    Mengenai lagu Rasa Sayange, kalau saya pribadi tidak marah seperti banyak orang Indonesia yang lain. Saya malah bangga bahwa lagu Indonesia dipakai oleh negara lain untuk promosi suatu peristiwa penting seperti promosi pariwisata di Malaysia. Bukankah lagu-lagu pop Indonesia seperti Peterpan, Samsons, Ratu, Dewa juga saat ini digemari di Malaysia. Beberapa bulan lalu saya sempat mampir sebentar ke mal yang ada di menara petronas KL dan saya lihat makanan-makanan khas Indonesia dan cd/dvd lagu-lagu Indonesia cukup banyak diperdagangkan di sana. Grup band Indonesia, Peterpan dipilih sebagai icon produk baru yang diluncurkan oleh salah satu operator seluler di Malaysia. Saya baca berita, bulan depan grup band Dewa juga akan ke Malaysia untuk mendapatkan hal serupa dengan Peterpan. Kita pantas bangga dengan kondisi bahwa karya seni dan budaya Indonesia digemari di Malaysia.

    Yang mungkin menjadi sedikit ganjalan adalah sportivitas untuk mengakui bahwa lagu Rasa Sayange berasal dari Indonesia atau paling tidak dari daerah Maluku. Kita memiliki bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia yang sangat kita banggakan karena dipakai secara luas oleh orang Indonesia dari beragam suku dan etnis dan kita tidak malu mengatakan bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu walaupun saat ini perbedaan bahasa Indonesia dengan bahasa Melayu sudah semakin jauh. Saya tidak bisa lagi menangkap dengan baik percakapan dalam bahasa Melayu yang ada dalam acara TV di Malaysia.

    Sampai sekarang saya masih menyimpan kekaguman yang luar biasa terhadap para pendiri negara ini (the founding fathers). Islam dan suku Jawa adalah mayoritas di Indonesia tapi para pendiri negara ini memilih Pancasila sebagai dasar negara, bukannya Islam dan menetapkan Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu sebagai bahasa nasional, bukan bahasa Jawa yang dipakai oleh suku terbesar.

    Saya juga senang, dalam acara-acara bergengsi di kalangan atas sekarang ini sudah sering dimunculkan karya kesenian lokal Indonesia seperti angklung, tarian Saman, poco-poco, lagu-lagu pop & dangdut Indonesia serta sajian makanan-makanan lokal. Banyak perusahaan & istansi pemerintah yang telah menetapkan batik sebagai pakaian resmi setiap hari Jumat. Jadi, kalau sayang dengan kekayaan budaya kita, ya mari kita pakai dan kembangkan bersama-sama. Jangan kita cuma bisa marah ketika ada negara atau bangsa lain yang menggunakan hasil karya budaya dan seni kita.

    Secara positif, kita patut berterima kasih kepada Malaysia yang telah menggunakan lagu Rasa Sayange untuk promosi pariwisata mereka dan kondisi ini memacu bangsa kita untuk lebih menyayangi dan memperkembangkan karya anak negeri supaya lebih banyak lagi karya seni kita yang dipakai di luar negeri.

    Sekitar tiga tahun lalu, ada tim anak muda dari negeri Cina yang datang ke kantor tempat saya bekerja dan mereka ternyata bisa menyanyikan lagu Ayo Mama dan Bengawan Solo dalam versi bahasa Cina dengan fasih dan mereka secara sportif mengaku bahwa lagu tersebut berasal dari Indonesia.

    MAJULAH INDONESIA KU !!!

  3. @ Mohd.
    Terima kasih atas tanggapan Anda.
    Saya mengakui capaian ekonomi Malaysia saat ini, tapi yang ingin saya sampaikan adalah bahwa ukuran kemajuan sebuah negara bukan melulu ekonomi. Saya percaya dengan Armatya Sen bahwa kebebasan juga aspek penting pembangunan (tolong lihat buku “Development as Freedom” karya Amartya Sen).

  4. @ Mohd

    Hmmm…..bukankah orang Indonesia itu kebanyakan sukses ketika bekerja di luar negeri ? Selain di Malaysia ?

    Saya kira sudah menjadi tradisi apabila ornag – orang Malaysia itu…Ehm, tetapi orang Jerman, Amerika, justru membutuhkan ide cemerlang orang Indonesia. Ingat teknologi kompor yang menggunakan tenaga air, yang hak ciptanya dibeli orang jerman seharga 300 juta rupiah ?

    Sayangnya, itu semua tidak pernah dipublikasikan secara massal karena (1. Tidak ada dana, (2. Tidak ada gunanya

    Lha, ini baru mengirimkan satu astronot saja sudah ribut…..

    • Sekurang-kurangnya Malaysia menuju kearah yang lebih baik.. daripada mundur ke arah kemajuan… bukan sebaliknya..

      Apa adakah diera Soeharto Indonesia begitu hebat… Bercermin pada diri sendiri… Dulu Tentera Indonesia begitu Hebat tapi lihat sekarang….
      Di era Soeharto sendiri Pembunuhan bermaharaja lela… siapa yang memusuhinya akan ditumpaskan…

      Berhentilah mencaci negara lain kalau negara sendiri tidak lebih baik dari yang lain…….. Tq

  5. Jangan tulalit juga Pakcik Mohd ;): orang Indon belajar terorisme juga dari Malay, yahhh ??

    Benci dengan komproh dan konyolnya teroris Malay di Indon, (sayang kok tewasnya juga di Malang 😉 gitu kan Pakcik Mohd )

  6. …BAHASA menunjukkan cerminan pribadi seseorang. Karakter, watak, atau pribadi seseorang dapat diidentifikasi dari perkataan yang ia ucapkan. Penggunaan bahasa yang lemah lembut, sopan, santun, sistematis, teratur, jelas, dan lugas mencerminkan pribadi penuturnya berbudi. Sebaliknya, melalui penggunaan bahasa yang sarkasme, menghujat, memaki, memfitnah, mendiskreditkan, memprovokasi, mengejek, atau melecehkan, akan mencitrakan pribadi yang tak berbudi…
    (kutipan opini Karnita,S.Pd di surat kabar Pikiran Rakyat. Diambil dari arul.multiply.com)

    ***

    Mencerahkan sekali membaca postingan bung junarto & berikut tanggapan-tanggapannya yang muncul. Teruslah berbahasa yang santun dan menghindari penggunaan bahasa yang sarkasme..Hati-hati dalam berbahasa karena orang akan mengidentifikasi siapa kita dari cara kita berbahasa.
    Lebih dari itu, cara kita berbahasa juga pada akhirnya mempengaruhi diri kita sendiri.

    bukan demikian, bung Mohd?

  7. # Bung Karno, Bung Hatta, GajagMAda, Ken Arok Berkata:
    Oktober 23rd, 2007 pada 12:18 pm

    udah GANYANG MALAYSIA, kalo kita ngga bisa bersatu juga ya udah ASEPIN MALAYSIA, kita bakar aja hutan di kalimantan biar asepnya ke malesa, biar orang Malesa pada sakit paru-paru semua

    MERDEKA-MERDEKA

    ========================

    Bila berbicara dengan Indonesia salah satu masalahnya, ialah emosinal, ada krisis Nirmala Bonat, gayang Malaysia, Indonesia kalah tuntutan pulau Sipadan, ramai berteriak ganyang Malaysia, Krisis Ambalat, Gayang Malaysia. Pegawai diplomatik dikasari, Gayang Malaysia.

    Mungkin ini anak-anak Indonesia, orde baru, bisa saja bercakap GAYANG SANA, GAYANG SINI. Kuat bertindak, kurang berfikir. Sekali mahu gayang Malaysia. Mahu gayang malaysia pakai penduduk ramai, ini zaman teknologi dong, perlu perlengkapan senjata yang lengkap. Ken Arok ini perlu dikuarantin oleh Pak Junarto dulu supaya bisa sama mengikut arus perubahan orde baru. Orang Indonesia sudah perkatakan orde Baru, saudara Ken Arok masih laungkan slogan jaman Pak Saekarno. Ini namanya “reformation disorder”.

    Kalau mahu membakar asap di Kalimantan itu terserah, kerana di Malaysia Negara Tidak Bebas melarang pembakaran terbuka untuk menjaga Alam Sekitar. Kok kalu Indonesia Order Baru membenarkan pembakaran terbuka, itu kira bebas yang brangsek.

    Ken Arok simpan dululah idea Gayang Malaysia dan Bakar hutan itu, kerana ini pemikiran zaman kuna suharto dan saekarno sudah ngak sesuai dengan jaman orde baru ini, introspeksi diri dulu kalu warga indonesia betul2 kuat cukup pangan, sangan dan papan. Baru kita bicara masalah GANYANG NEGARA MALAYSIA, saya gusar kala Ken Arok datang ke Malaysia yang Pak Arok yang diganyang oleh RELA Malaysia.

    RoslanK

  8. Encik Maunya Apa
    dari Majalah Tempo
    Terbitan pekan ini

    KETIKA Presiden Soekarno memutuskan hubungan diplomatik dengan Kuala Lumpur pada 17 September 1963, negeri semenanjung itu terkesan gamam. Apalagi setelah pada tahun berikutnya Bung Karno mencanangkan Dwi Komando Rakyat (Dwikora), yang sasarannya cuma dua, yakni ”memperhebat ketahanan revolusi Indonesia” dan ”membantu perjuangan revolusioner rakyat Malaya, Singapura, Sabah, Sarawak, dan Brunei.”

    Tunku Abdul Rahman Putra al-Haj, Yang Dipertuan Agong Persekutuan Tanah Melayu ketika itu, bahkan sempat bertanya dengan nada agak linglung, ”Apa gerangan salah kami?” Padahal, siapa pun tahu, Tunku punya gaya telikung lumayan campin. Hubungan Jakarta dengan Kuala Lumpur pun, sebetulnya, tak pernah bisa dibilang mesra-mesra amat.

    Sudah sejak 1958, misalnya, tokoh-tokoh yang terlibat atau mendukung pemberontakan daerah di Indonesia mendapat suaka di negeri semenanjung itu. Situasi ini tak berbeda jauh dengan masa ketika Malaysia ditengarai menjadi tempat berlindung orang-orang Gerakan Aceh Merdeka yang tersudut di Indonesia. Tapi Jakarta terkesan senantiasa memperpanjang sabar.

    Empat tahun setelah kemerdekaan negerinya, Tunku Abdul Rahman mulai berbeka-beka dengan Perdana Menteri Inggris Harold McMillan, mengenai Proyek Malaysia. Federasi baru itu akan meliputi pula Sarawak, Sabah, dan Singapura, yang merupakan koloni Inggris, serta Brunei, yang berstatus protektorat. Untuk meneduhkan suhu politik yang mulai meriang, Filipina mengambil prakarsa penyelenggaraan Konferensi Manila, April 1963.

    Filipina punya kepentingan karena Sabah, wilayah yang diklaim Filipina ketika itu, dimasukkan ke Proyek Malaysia. Secara historis-tradisional, Sabah merupakan milik Sultan Sulu yang disewakan kepada Inggris. Agenda berikutnya adalah Konferensi Tingkat Tinggi Manila. Tetapi, seraya persiapan KTT digiatkan, Tunku secara sepihak menandatangani dokumen persetujuan pembentukan Federasi Malaysia dengan Inggris pada 9 Juli 1963.

    KTT Manila tetap digelar pada 31 Juli-5 Agustus 1963. Dalam pertemuan itu Presiden Soekarno menyatakan akan mengakui Malaysia, dengan syarat penyelenggaraan plebisit untuk menjajaki keinginan sesungguhnya rakyat Kalimantan Utara. Dengan kesepakatan KTT Manila, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, U Thant, membentuk tim yang dipimpin diplomat Amerika, Michelmore, untuk menjajaki pendapat rakyat di Sarawak dan Sabah.

    Jajak pendapat inilah yang, menurut Soekarno, penuh akal-akalan. Inggris mempersulit visa para peninjau Indonesia. Jumlah petugas PBB sangat dibatasi oleh Inggris, tak sebanding dengan luas daerah yang harus diawasi. Tim itu sendiri baru mulai bekerja pada Agustus 1963. Pada 16 September 1963, Federasi Malaysia diumumkan berdiri. ”Pemerintah Indonesia telah dikentuti bulat-bulat dan diperlakukan seperti patung,” kata Bung Karno ketika itu.

    Jadi, dalam perkara ”dikentuti” Malaysia, sebetulnya kita ini sudah kenyang dari sono-nya. Setelah hubungan dengan Kuala Lumpur pulih, pada 28 September 1966, kita kembali ”dikentuti” dalam urusan Sipadan dan Ligitan, dan nyaris bulat-bulat ”dikentuti” dalam perkara Blok Ambalat. Percobaan ”mengentuti” paling aktual barangkali adalah dalam urusan lagu Rasa Sayang Sayange –yang sampai kini masih simpang-siur.

    Ada apa dengan Malaysia, sesungguhnya? Atau, dengan gaya mengembalikan pertanyaan Tunku Abdul Rahman Putra al-Haj, 44 tahun silam, ”Apa gerangan salah kami?” Pada masa ”konfrontasi”, 1960-an, ketika kebencian terhadap Proyek Malaysia menggebu-gebu, tak ada warga Tanah Melayu yang dianiaya di negeri ini. Tak ada ”sweeping” oleh ”Rela-Indonesia”, atau apa pun namanya, apalagi sampai pada tindakan dajal semacam pemerkosaan.

    Setelah berbagai silang-sengkarut belakangan ini, mungkin diperlukan semacam tinjauan ulang terhadap hubungan kedua negara. Pada masa lampau, hubungan itu demikian cair, sehingga istilah ”serumpun”, yang lebih banyak didengungkan pihak ”sana” ketimbang pihak ”sini”, terasa betul khasiatnya. Tiba-tiba, setelah kedua negara menjalani lebih dari empat dasawarsa hubungan antartetangga, muncul berbagai soal yang kayaknya tak layak terjadi di dunia beradab.

    Ada dua hal yang patut dikhawatirkan. Pertama, jika laku lajak Malaysia belakangan ini berangkat dari kompleks rendah diri yang berlebihan. Dan kedua, jika perbuatan salah tingkah itu bisa diamsalkan sebagai ”sindrom orang kaya baru” yang lupa akar dan lupa sejarah, sehingga boleh berbuat sewenang-wenang. Untuk kedua perkara ini, sebaiknyalah kedua pihak berbicara dari hati ke hati dengan jujur dan tulus, dan—terutama—dengan pikiran terbuka.

  9. KALA MAJALAH TEMPO MEMBERIKAN MAKLUMAT NGAWUR

    Apa sih, itu justifikasi Indonesia untuk menganyang M’sia?
    Kesian pak Junarto, tulisan di atas tidak autentik, tidak ada sumber nalar ceritanya bisa diragukan faktanya. Mungkin kebiasan berhujah dengan cara yang salah inilah menyebabkan “Reformation disorder” masih menjajah Indonesia.

    Mungkin penulis ini ‘syok’ sendiri dengan tulisannya terhadap Malaysia, tapi ngak pernah mengkaji sejarah Malaysia. Realitinya NGAWUR dong

    Kata Penulis Koran Tempo
    “Tunku Abdul Rahman Putra al-Haj, Yang Dipertuan Agong Persekutuan Tanah Melayu ketika itu, bahkan sempat bertanya dengan nada agak linglung, ”Apa gerangan salah kami?” Padahal, siapa pun tahu, Tunku punya gaya telikung lumayan campin. Hubungan Jakarta dengan Kuala Lumpur pun, sebetulnya, tak pernah bisa dibilang mesra-mesra amat.”

    Komentar Roslan : Tunku Abdul Rahman bukan Yang diPertuan Agung Tanah Melayu, yang menjadi YDPA pada itu? Sila lihat (http://www.malaysianmonarchy.org.my/portal_bm/rk3/rk3a.php?id=rk3_3), Tunku Abdul Rahman adalah Perdana Menteri (Prime Minister)di Malaysia mengamalkan konsep “separating power” Yang diPertuan Agong adalah pemimpin tertinggi (macam Queen Elizabeth di UK), manakal kuasa eksekutif dipimpin oleh Perdana Menteri (itulah jawatan Tunku Abdul Rahman pada saat GANYANG Malaysia). Mungkin penulisnya kurang berfikir semasa menulis sehingga ada fakta yang tidak jelas diprentasi untuk rakyat Indonesia, rata2nya artikel ini ditelan bulat2 oleh rakyat Indonesia yang tidak mengerti apa2. Sehingga Pak Junarto sendiri ‘ditipu’ oleh fakta Koran tempo yang tidak benar.

    Kalau fakta sejarah rasmi sendiri tidak tepat, mana mungkin Pak Junarto berhujah dengan benar dong. Mungkin ramai Jurnalis dari Indonesia bisa menulis dengan penuh kejahilan tentang Malaysia, walapun tidak BETAH dengan struktur politik sini. Macam blog ini dan macam tulisan koran tempo itu, ya rakyat Indonesia jangan disalahkan bila intelektual dan jurnalis Indoensia sendiri yang tak keruan faktanya.

    Penulis Koran Tempo malulah pada diri kamu sendiri dong, bisa sahaja kamu menulis tapi kamu tidak bisa mengungkapkan fakta yang akurat. Ayuh rakyat Indonesia teriakkan kebebasan sama-sama kita GANYANG TEMPO dikarenakan BERBOHONG.

    Roslan K
    Waduh makin lama berada di dalam blog ini aku makin mengerti “Habit” Junalis Indonesia.

  10. kasus nirmala bonat. andai kata kasus nirmala bonat berlaku di indonesia

    – pasti sampe sekarang kalo dia ga mati, pasti pengen mati… kerna hidupnya ga ada apa2nya lagi… keadilan untuk rakyat kecil udah mustahil di indonesia.

    – pasti ga kedengaran di koran, televisi maupun radio. kalo masuk koran juga cuman sekedar diruangan kecil. kalo masuk televisi pasti tayangannya sebentar aja, iklan kondom mah lebih lama. lagian berita kriminal di indonesia itu ampunnnn buanyakkkkk banget! cukup berbagai dan kreatif

    – ga ada menteri yang nanggapi. apa lagi presiden atau wakilnya.

    – siapa2 yang tau pasti bilangin begini, pembantu disiksa mah biasa. siapa suruh jadi pembantu. ya kita kan rakyat kecil, nerima ajalah takdirnya kita.

    banyak lagi kalo mau dijelasin… tapi capek deh… kalian tetep aja bodoh dan sombong!

    realiti nirmala bonat di malaysia;

    – seluruh rakyat malaysia menyokongnya.

    – para menteri menyokongnya.

    – para kerabat diraja / sultan menyokongnya.

    – perdana menteri malaysia sendiri menyokongnya.

    – dia udah kaya sekarang! dan, nirmala bonat bisa menggajikan 10 orang pembantu (kalo dia mau) apabila pulang ke indonesia kelak!

    pikir lagi… COBA KALO DIA TERANIAYA DI INDONESIA… APA YANG DIA BISA DAPATKAN?

  11. beda pemikiran antara rakyat Malaysia ama rakyat Indonesia. mayoritas rakyat malaysia tau membedakan antara hubungan antara rakyat dan hubungan antara pemerintah.

    ketika hubungan antar negara buruk, di malaysia, rakyatnya ga sampe ngamuk2, apa lagi bikin laskar jihad. semuanya kalem tenang. yang ada pembicaraan yang normal dan ga teriak2. media, ahli politik dan oknum akan berusaha semaksimalnya agar keadaan ga memanas. kemarahan itu hanya kepada pemerintah indonesia aja bukan kepada rakyatnya.

    tapi kalo di indonesia, gawat dong. media, ahli politik dan oknum akan berusaha semaksimalnya memanfaatkan momen ini untuk unjuk gigi, pada mau jadi jagoan semuanya, keadaan dibikin panas sepanas yang bisa. demonstrasi di mana2. dari tukang beca, tukang sapu, tukang ngemis (ngemis kok pake tukang?), pengamen semua ikut-ikutan demo sambil maen bakar-bakaran (bakar bendera, patung, ayam, sate?). marah banget. seperti mau dihabisin semua rakyat malaysia. mungkin ternakan seperti ayam, itik, sapi, kambing… asal dari malaysia aja, pasti mau dihabisin mau diganyang!

    itulah bedanya… mungkin kerna orang indonesia lebih nasionalisme nya dibanding rakyat malaysia. alangkah baiknya jika nasionalisme itu digunakan untuk kemajuan bangsa. trus napa korupsi, kolusi dan nepotisme masih berleluasa? penindasan secara terang-terangan tanpa ada pembelaan.

    orang malaysia mayoritasnya ga suka ribut. makanya, kalo di wordpress ini coba kalian cari weblog dari malaysia yang menjelek-jelekin indonesia? cari dong! ada gak? kalo ada berapa jumlahnya? kemudian coba cari weblog dari indonesia yang menjelek-jelekin malaysia? huahahaha… berapa ya?

    viva indonesia!

    perodua viva malaysia!

    apa itu nasionalisme? hitler aja nasionalis… huekkk

  12. @daengatmaja

    realiti nirmala bonat di malaysia;
    – seluruh rakyat malaysia menyokongnya.
    – para menteri menyokongnya.
    – para kerabat diraja / sultan menyokongnya.
    – perdana menteri malaysia sendiri menyokongnya.
    – dia udah kaya sekarang! dan, nirmala bonat bisa menggajikan 10 orang pembantu (kalo dia mau) apabila pulang ke indonesia kelak!

    Tentang Nirmala Bonat,
    Apakah para pelakup penganiaya menerima hukuman yang setimpal, atau malah dibebaskan dengan jaminan? 🙂
    Bagaimana dengan keadilan bagi 1200 kasus lain yang dialami tenaga kerja Indonesia lain (mereka dianiaya dan dihinakan baik oleh para majikan dan para polis)? Apakah para pelakunya ditangkap dan dan dipenjarakan?

    Saya tidak yakin karena di Malaysia, Anwar Ibrahim justru terancam dikenai hukuman karena mengungkapkan skandal hakim agung. Fakta itu sudah ia ungkapkan dengan nyata, tapi para pelakunya justru tidak ditaangkap.

    Coba renungkan, ini berlaku pada seorang mantan deputi perdana menteri, seorang pejabat negara. Apalagi jika rakyat kecil? Kenyataaan ini menunjukkan bahwa sistem hukum di Malaysia tidak lebih baik dengan Indonesia.

    ketika hubungan antar negara buruk, di malaysia, rakyatnya ga sampe ngamuk2, apa lagi bikin laskar jihad. semuanya kalem tenang. yang ada pembicaraan yang normal dan ga teriak2. media, ahli politik dan oknum akan berusaha semaksimalnya agar keadaan ga memanas. kemarahan itu hanya kepada pemerintah indonesia aja bukan kepada rakyatnya. tapi kalo di indonesia, gawat dong. media, ahli politik dan oknum akan berusaha semaksimalnya memanfaatkan momen ini untuk unjuk gigi, pada mau jadi jagoan semuanya, keadaan dibikin panas sepanas yang bisa. demonstrasi di mana2. dari tukang beca, tukang sapu, tukang ngemis (ngemis kok pake tukang?), pengamen semua ikut-ikutan demo sambil maen bakar-bakaran (bakar bendera, patung, ayam, sate?). marah banget. seperti mau dihabisin semua rakyat malaysia. mungkin ternakan seperti ayam, itik, sapi, kambing… asal dari malaysia aja, pasti mau dihabisin mau diganyang! orang malaysia mayoritasnya ga suka ribut. makanya, kalo di wordpress ini coba kalian cari weblog dari malaysia yang menjelek-jelekin indonesia? cari dong! ada gak? kalo ada berapa jumlahnya? kemudian coba cari weblog dari indonesia yang menjelek-jelekin malaysia? huahahaha… berapa ya?

    Perlu dicatat bahwa ekspresi kemarahan rakyat sebenarnya lebih disebabkan oleh ketidakpekaan pemerintah Malaysia (dan ketidaktegasan pemerintah Indonesia) karena kasus-kasus yang dianggap sebagai penganiayaan terhadap TKI, terjadi berulang kali. Bahkan penghinaan juga menimpa wakil resmi negara seperti istri keluarga diplomat, dan duta olahraga. Sekali dua kali mungkin bisa dimaklumi. Tapi ribuan kali kejadian? Susah meyimpulkan bahwa kejadian itu kecelakaan, kebetulan, kasusitik.

    Terima kasih atas tanggapan Anda.

  13. Tentang Nirmala Bonat,
    Apakah para pelakup penganiaya menerima hukuman yang setimpal, atau malah dibebaskan dengan jaminan? 🙂
    Bagaimana dengan keadilan bagi 1200 kasus lain yang dialami tenaga kerja Indonesia lain (mereka dianiaya dan dihinakan baik oleh para majikan dan para polis)? Apakah para pelakunya ditangkap dan dan dipenjarakan?

    anda berlebihan. anda kan punya negara, punya menteri. biarlah mereka yg ngurusin. yang anda mau bermusuh sesama rakyat kenapa?

    kalau menteri anda gagal bekerja dengan baik. ya waktu election nanti kan anda bisa memilih.

    orang2 seperti kamu sering gagal membedakan antara rakyat ama pemerintah. kalo ga mau mengaku ya gpp. tapi hentikanlah “api neraka” yang kamu ciptakan ini.

    petinggi negara adalah gambaran keimanan rakyat. saya juga ga berapa suka statement ini, tapi rasulullah pernah mengatakan demikian.

    sudahlah. enough. bikinlah artikel laen tanpa menghina atau memperkecil orang laen.

  14. masalah antar negara janganlah dijadikan dendam peribadi. jangan melampiaskan rasa amarah dan dendam kepada orang yang tidak bersangkutan

    hukum di negara orang lain ada bedanya sama hukum di negara sendiri. kalo menjelekin hukum negara orang, apa negara sendiri hukumnya udah mantaf?

    kamu menghabiskan masa dan emosi kamu nulis yang kaya gini cuman akan menjadikan kamu kekanak-kanakan dan mengikis professionalisme kamu aja.

  15. @mat kapak

    anda berlebihan. anda kan punya negara, punya menteri. biarlah mereka yg ngurusin. yang anda mau bermusuh sesama rakyat kenapa? kalau menteri anda gagal bekerja dengan baik. ya waktu election nanti kan anda bisa memilih. orang2 seperti kamu sering gagal membedakan antara rakyat ama pemerintah. kalo ga mau mengaku ya gpp. tapi hentikanlah “api neraka” yang kamu ciptakan ini. petinggi negara adalah gambaran keimanan rakyat. saya juga ga berapa suka statement ini, tapi rasulullah pernah mengatakan demikian. sudahlah. enough. bikinlah artikel laen tanpa menghina atau memperkecil orang laen.masalah antar negara janganlah dijadikan dendam peribadi. jangan melampiaskan rasa amarah dan dendam kepada orang yang tidak bersangkutan. hukum di negara orang lain ada bedanya sama hukum di negara sendiri. kalo menjelekin hukum negara orang, apa negara sendiri hukumnya udah mantaf? kamu menghabiskan masa dan emosi kamu nulis yang kaya gini cuman akan menjadikan kamu kekanak-kanakan dan mengikis professionalisme kamu aja.

    Pertama
    Di negara demokratis seperti Indonesia, suara rakyat bisa menentukan atau mengubah kebijakan pemerintah sehingga ekspresi ketidakpuasan sangat diperhatikan. Mungkin di Malaysia yang terjadi sebaliknya, ekspresi ketidakpuasan malah dibungkam. Kebijakan negara bergantung sama segelintir kelompok yang terbina dalam sistem kronisme. Keinginan penguasa mengawasi dan meregistrasi blog takkan pernah ditemui di Indonesia. Jadi, selamat datang di blog Indonesia!

    Kedua
    Artikel saya hanya menggambarkan fakta apa adanya, bukan mengada-ada. Sebagian mengacu pada buku hasil penelitian komparatif sistem politik di Asia Tenggara. Mungkin perasaan kebangsaan Anda terpojok karena tulisan ini mengungkapan realitas tersembunyi yang ditutup-tutupi sekelompok orang yang berkuasa yang mempunyai banyak kepentingan di Malaysia. Persoalan “api neraka” atau tidak, itu terserah pembaca yang menilai dan mengujinya melalui “proses pembenaran sendiri.” Saya toh tidak memaksa setiap orang harus menerimanya ‘kan?

    Ketiga
    Sebuah kenyataan yang berlaku di manapun apakah itu baik atau buruk, bisa menjadi pelajaran bagi siapapun. Diskusi semacam ini bermanfaat karena mengajak kita belajar memperbincangkan isu terkini dengan faktual, argumentatif, dan memahami sudut pandang masing-masing. Kalau Anda menganggap semua ini kekanak-kanakkan, ya abaikan saja. Beres ‘kan? 🙂

  16. tulisan kamu – Pertama
    Di negara demokratis seperti Indonesia, suara rakyat bisa menentukan atau mengubah kebijakan pemerintah sehingga ekspresi ketidakpuasan sangat diperhatikan. Mungkin di Malaysia yang terjadi sebaliknya, ekspresi ketidakpuasan malah dibungkam. Kebijakan negara bergantung sama segelintir kelompok yang terbina dalam sistem kronisme. Keinginan penguasa mengawasi dan meregistrasi blog takkan pernah ditemui di Indonesia. Jadi, selamat datang di blog Indonesia!

    junarto… junarto…
    tetep aja tulisannya jelekin orang.

    😀 demokrasi… kebebasan… agama mu

    semoga berhasil di dunia dan akhirat ya bung

  17. Malaysian government is frustated of how Indonesian govt can’t (and won’t) shut-our media-up for the sake of “stability” and “serumpun brotherhood” like they did to Malaysian media.
    Well, we are already waaay grow up of this old-iron-fist way on treating media….
    erh…, did “Press Freedom” ring a bell to you encik…?

  18. @man kapak

    hehehehe orang Malaysia ini lucu-lucu ya. Mereka tampaknya belum terbiasa dengan kebebasan berpendapat a la Indonesia. Kalo Mas Jun ingin mengungkapkan pendapat pribadinya di blognya sendiri, kenapa anda yang protes?
    Pemerintah Indonesia sendiri tidak melarang rakyatnya ngeblog, mengkritik sepedas apapun dibebaskan saja. Kenapa anda yg rakyat negara lain malah pengen melarang?

    @daengmatajang,

    ternyata benar anda ini orang Malaysia. Walaupun anda sudah berusaha keras untuk memakai bahasa gaul Indonesia tapi tetap banyak salahnya dan terlacak bahasa malaysia anda.

    “daengmatajang, di/pada Oktober 27th, 2007 pada 10:03 pm Said:

    beda pemikiran antara rakyat Malaysia ama rakyat Indonesia. mayoritas rakyat malaysia tau membedakan antara hubungan antara rakyat dan hubungan antara pemerintah.

    ketika hubungan antar negara buruk, di malaysia, rakyatnya ga sampe ngamuk2, apa lagi bikin laskar jihad. semuanya kalem tenang. yang ada pembicaraan yang normal dan ga teriak2. media, ahli politik dan oknum akan berusaha semaksimalnya agar keadaan ga memanas. kemarahan itu hanya kepada pemerintah indonesia aja bukan kepada rakyatnya.

    tapi kalo di indonesia, gawat dong. media, ahli politik dan oknum akan berusaha semaksimalnya memanfaatkan momen ini untuk unjuk gigi, pada mau jadi jagoan semuanya, keadaan dibikin panas sepanas yang bisa. demonstrasi di mana2. dari tukang beca, tukang sapu, tukang ngemis (ngemis kok pake tukang?), pengamen semua ikut-ikutan demo sambil maen bakar-bakaran (bakar bendera, patung, ayam, sate?). marah banget. seperti mau dihabisin semua rakyat malaysia. mungkin ternakan seperti ayam, itik, sapi, kambing… asal dari malaysia aja, pasti mau dihabisin mau diganyang!”

    orang Indonesia memang bisa aja demo besar2an teriak ganyang Malaysia tapi apa anda dengar orang Malaysia disiksa di Indonesia? Nggak kan? sehari2 kami tetap aja bangsa yang ramah dan tidak arogan macam kalian. Anda mungkin tidak teriak2 di depan kedutaan Indonesia, tapi sudah berita umum sehari2 banyak tuh kasus penyiksaan dan kasus pelanggaran HAM lainnya yg dilakukan orang Malaysia terhadap orang Indonesia.

    Anda bilang kami tidak bisa membedakan antara pemerintah dan rakyat Malaysia? bagaimana kami membedakan kalau pemerintah Malaysia dan rakyatnya sama2 sombong seperti kamu.

    BTW, yg kamu maksud hubungan antara rakyat dan antara pemerintah itu untuk kasus yang mana? Lagu Rasa Sayange? lagu, seperti halnya batik, angklung dan lain2nya adalah masalah identitas bangsa, jadi wajar aja kalo rakyat Indonesia juga marah. Bahkan kalau pemerintah Indonesia tidak marah terhadap Malaysia pun, rakyat Indonesia akan tetap marah. Kasus pemukulan wasit? wasit adalah rakyat Indonesia, jadi itu juga urusan rakyat. pemerkosaan massal terhadap TKW Indonesia ? apalagi itu. Kasus2 ini membuka mata orang Indonesia bhw Malaysia memang sudah keterlaluan arogannya.

    • hmm.. penah dengar org indonesia merogol prmpuan mlayu malaysia..?? x prnh kan.. krana kami kat cni x membesarkan perkara yg boleh menimbulkan masalah.. di tmpat aku contohnya, sorg wanita yg bakal berkahwin di rogol beramai2 oleh org indonesia, mujur dapat ditangkap perogolnya. tp x dibesarkan. kami menjaga persahabatan, x sperti indonesia yg membesarkan perkara2 kecil. batik, dan angklung kalo asalnya dari indonesia, nah pegi marah la sme org2 tua korg suma, semasa berhijrah dibwa ke malaysia, diturunkan ilmu pd anak cucu yg mnetap di malaysia, sebab tu la adanya angklung n batik di malaysia. tp suma tu made in malaysia, xde pon copyright indonesia ye. proses asimilasi msyarakat berlaku di malaysia, jd org jawa yg dtg ke malaysia mengadaptasikan kehidupan mreka di indonesia dgn persekitaran malaysia. jgn di cakap malaysia mencuri. kalo marah mngenai kes2 pemerkosaan tu suma, lihat je la, mane de menteri indonesia turun padang memperjuangkan nasib si mangsa. paling2 kerajaan malaysia yg ambil berat hal si mangsa. menteri nye suma enak2 duduk kat umah, kat pejabat. rakyat yg berteriak2 memperjuangkan keadilan. rakyat malaysia juga x kurang perjuangan keadilannya. tp dengan cara berhemah. bukan teriak2 je. mengenai kebebasan memberi pendapat, knape juga org2 di cini x blh trima pndapat org malaysia. lg2 dihentam je. hmm, crmin diri sblum ckp org. spt pepatah melayu, kata dulang paku serpih, kata org dia yg lebih. =]

  19. tolong,mulai saat ini teman2 jangan menyingkat INDONESIA menjadi INDON!

    karena itu merupakan bahasa hinaan yg di7kan utk warganegara INDONESIA

    • hmm.. kalo cmtu jgn singkat kan melayu jd malay la.. aku kat sni ramai kawan2 bgsa indonesia, kalo sebut org melayu guna prkataan malay xde pape pon.. sbb fikiran kami msih paham, tu juz short form lorr.. bkn pghinaan.. indon for us refer to indonesian.. bkn nak mghina or whateva.. same goes to melayu n malay.. utk informasi kamu sje..

  20. Perlu dijelaskan bahawa kasus Nirmala Bonat adalah dilakukan oleh Tiong Hua (bangsa cina) dan banyak kes kekacauan yanag dilakukan ke atas orang Indonesia oleh orang India, Pakistan.

    Satu kes pelacuran dilakukan oleh Kongsi Gelap CIna, setakat ini Bangsa Melayu dan Orang Melayu jarang menyiksa atau mendera perkerja sendiri, tambahan pula ada nilai satu budaya dan satu rumpun dengan Malaysia dan Indonesia.

    Bahkan ramai orang ahli poltik melayu membela Nirmala Bonat pada masa itu, sebelum membuat pertuduhan semborono kepada Melayu/Malaysia perlu dilihat dulu siapa yagn lakukan. Namun sekarang undang2 telah diperketatkan mana2 pendatang tanpa pengenalan yang sah akan ditangkap.

    Kebanyakan pengusaha cina diMalaysia, mengimport ramai pekerja di sektor perladangan dan mereka memegang passport dan ada yang tidak diberi gaji. hal ini jarang sekali dilakukan oleh orang Melayu.

    Tapi sekarang arahan tegas telah dikeluarkan oleh Oknum – dalam negara, sesiapa sahaja yang disyakki tidak mempunyai dokumen perjalanan akan ditangkap. Beberapa tangakapan ‘pelajar’ Indonesia, masuk ke Malaysia kononnya untuk belajar kemudian bekerja, ini juga akan diambil tindakan tegas termasuk dengan istitusinya. Banyak penipuan Pass masuk, dan laporan peubatan yang palsu dari Indonesia. COntoh paling mudah, serong pembantu rumah, perlu menjalani ujian perubatan, Warga Malaysia telah mengeluarkan wang hampir rupiah 10juta, untuk satu amah. Tapi bila sampai ke Malaysia amah tersebut didapati terkena penyakit TB (batuk kering).

    Inilah fenomena yang dihadapi oleh warga Malaysia, iaitu penipuan dari laporan klinikal dan lain2 lagi, bahkan ada yang sanggup tipu agama dalam borang kemasukan ke Malaysia, semata2 untuk mendapat perkerjaan.

    Jadi kalau besok orang Malaysia tidak respect orang Indonesia, anda jangan marah, kerana akal orang Indonesia penuh dengan perkataan GAYANG MALAYSIA. Bangsa Indonesia itu dulu perlu melakukan SHIFT PARADIGMA barulah boleh bicara GAYANG negara lain

    RoslanK
    Pakistan

  21. sila lihat laman ini, waduh masuk ke negara Malaysia dengan penyakit, ini patut dihalang pulang, ini, apa instansi kesihatan negara asing itu benar ikhlas, mengeluarkan surat perjalanan.

    http://www.utusan.com.my/utusan/content.asp?y=2007&dt=1114&pub=Utusan_Malaysia&sec=Dalam_Negeri&pg=dn_02.htm

    Lebih 45,000 pekerja asing berpenyakit

    KUALA LUMPUR 13 Nov. – Seramai 45,430 pekerja asing di Malaysia didapati gagal dalam ujian saringan kesihatan disebabkan pelbagai jenis penyakit walaupun sudah memperoleh sijil kesihatan Fomema dari negara asal mereka, sepanjang tahun lepas.

    Setiausaha Parlimen Kementerian Kesihatan, Datuk Lee Kah Choon berkata, sebanyak 33.5 peratus atau 15,201 orang daripada jumlah itu menghidap hepatitis B dan 23.3 peratus atau 10,569 orang berpenyakit tibi.

    “Penyakit lain yang dikesan ialah sifilis (8.7 peratus), penagihan dadah (lapan peratus) dan lain-lain penyakit (28.6 peratus),” katanya menjawab soalan Datuk Ismail Sabri Yaakob (BN-Bera) yang mahukan kerajaan menyatakan jenis-jenis penyakit yang dibawa oleh pekerja asing.

    Menurut beliau, semua mereka yang gagal dalam saringan kesihatan dirujuk kepada Jabatan Imigresen untuk proses penghantaran pulang ke negara asal.

    Katanya, kerajaan telah menetapkan pekerja asing menjalani saringan kesihatan dalam masa sebulan selepas tiba di Malaysia serta saringan tahunan bagi tahun pertama dan kedua ketika berada di negara ini.

    “Terdapat kemungkinan beban penyakit di kalangan pendatang tanpa izin adalah lebih tinggi.

    Katanya, banyak sijil yang dikeluarkan oleh klinik di negara asal juga tidak menyatakan secara tepat keadaan kesihatan mereka.

    “Ini terbukti apabila 1.34 juta pekerja asing yang disaring pada tahun 2006 sebanyak 3.3 peratus didapati menghidap pelbagai penyakit,” katanya.

  22. Apapun yang kita katakanpada malaysia…, harus diakui kalau mereka itu lebih maju dari kita. terutama masalah ekonominya. Itu adalah senjata andalan mereka untuk mengatakan kalau kita iri.., jeleous pada kita kalo kita melakukan pembela’an atas apa2 yang mereka lakukan pada kita. Sebetulnya Indonesia mulai dalam kondisi yang sangat fundamental dan tepat untuk mulai berbenah dalam menata negara untuk mencapai suatukemajuan dalam segala bidang.. Demokrasi nya yang berjalan.., rakyat bebas bersuara.., tanpa diatur ato disensor oleh pemerintah. Kita mulai bisa lihat.., mulai adanya peningkatan dalam hal pendidikan dsb. wlau belum signifikan. Indonesia pasti akan maju.., dan sangat maju melebihi malaysia yang rakyat nya dan mentalnya lom siap untuk maju. sehingga rakyat malaysia kaget dan besar kepala. Mereka senang dengan apa2 yang mereka peroleh. dan merasa bahwa Indonesia lom pernah mencapai apa yg telah malaysia dapatkan.

  23. Malaysia itu kecil…, tp memang dia itu suatu bangsa yang suka menelikung ato curang. itu semenjak dahulu mereka lakukan. Terutama kepada Indonesia. Tapi kita Bangsa Indonesia buat apa berdebat dengan mereka…? Yang baharu saja terbangun dan terkejut tak sangka akan bisa seperti ini negaranya.? Saya akan senang kalau keraja’an Malaysia melarang TKI seluruhnya untuk kerja di malaysia. TKI tidak akan mati kelaparan. Banyak masih tempat kerja di mana2 Termasuk di INdonesia sendiri kalau hanya untuk jadi pembantu. Se lemah lemahnya indonesia…, masih lebih banyak penduduk Indonesia yang kaya dan makmur drpd seluruh rakyat malaysia yng cuma 25 juta an saja. data terakhir dari departemen statistik.., 80 juta rakyat Indonesia sangat kaya…, 120 juta yang hidup sederhana…, dan 40 juta yang miskin. jadi sebetulnya Indonesia tidak susah2 juga kok. cuma memang akibat banyaknya korupsi dan kecurangan…, maka pemerata’an di Indonesia masih susah di sempurnakan. Jangan hairan lihat Mereka yg cuma 25 Juta.

    • hmm.. msti si penulis pendapat ni org kaya. rakan-rakan indonesia anda amat bersyukur boleh mencari rezeki Allah di Malaysia, boleh bantu family diorg kat cne. nak harapkan krajaan, alamat nye x brasap la dapur. hmm, nak mnta kerajaan indonesia tarik balik suma TKI pulang, alamatnya botak la kpala pemerintah negara. msalah yg sdia ada kat indonesia je x hbis2, tmbah msalah nak bwk pulang TKI ye. jgn pkir diri sndiri ye en.j gunawan, itu namenye selfish. kamu hdup sng, boleh berinternet, mlayari laman web boleh la ckp nak mtk TKI di bwa pulang, mreka yg x mampu, harapkan wang kuarga yg bkerja di cni, kesian lorr.. jgn kata nak berinternet, pegang komputer je pon blom pasti mereka pernah.

  24. Dan jika TKI pergi dari Malaysia…, kita lihat sekuat mana Kaum melayu disana bisa mempertahankan eksistensi komunitasnya… awal2nya pasti malaysia akan merasa senang dan mengira TKI/Indonesia akan mati kelaparan.. padahal yang akan terjadi dimalaysia sana adalah prosentasi penduduk melayu malaysia akan tersingkir. dan disiitu akan kital lihat kejadian yang terjadi di malaysia pada masa tahun 1969. Apa itu…? kaum muda Malaysia sila tanyakan pada kaum tua di sana.., Apa yang terjadi di Malaysia semasa tahun 1969..? tp semoga itu pun tidak di tutup2i oleh pemerintah keraja’an malaysia. nah itu awal dari hancurnya malaysia nanti. Oleh kerana itu.., saya mengharap sekali pemerintah Keraja’an Malaysia untuk mengusir semua TKI dari Malaysia. Tp apa keraja’an duli yang dipertuan agong itu berani..? ampun…, ampun duli yang di pertuan agong……hhhuueekkk…..!!

  25. Bangsa Indonesia tidak suka cari perkara. Apalagi dengan Malaysia. Tapi kalau Malaysia cari perkara, Indonesia tidak akan lari. Malaysia jual, Indonesia borong/beli semuanya…!!

  26. #Junarto Imam Prakoso, di/pada November 27th, 2007 pada 10:01 am Said:
    aku orang malaysia
    Saya kutipkan bahwa penyebaran penyakit seksual di Malaysia disebabkan oleh prostitusi di negara Anda. Silahkan kunjungi:

    Prostitution Pelacur Facts Malaysia


    Berkembangnya prostitusi di Malaysia terjadi karena ada orang-orang Malaysia sendiri yang menjadi mafia dalam perdagangan manusia internasional, sehingga prositutusi semakin ramai dan penyakit seksual berkembang.

    ================

    Saya ingin tanyakan pada Junarto, sebelum saya kemukakana fakta pelcuran dan fenomena ayam kampung di indonesia. Sindiket pelacuran itu dilakukan oleh Tiong Hua dan India kebanyakkananya, yang mana pendatang dari China di bawa masuk ke Malaysia kemudian hilang. Benda ini bukan atas persetujuan orang2 Melayu dan pihak berkuasa (oknum) Malaysia. Polis memburu mereka. Berlainan sekali dengan ‘LOKALISASI PELACURAN’ ianya dipersetujui oleh beberapa ulama songsang indonesia dan juga pemerintah. ABG yang jadi pelacur juga, macam tidak pernah diserbu oleh oknum indonesia. Di Malaysia ada undang2 anti-pelacuran, tetapi sindiket international menggunakkan Malaysia sebagai Hub. Namun rakyat dan pemerintah Malaysia yang Melayu Muslim tidak akan mengiktiraf aktivi ini dong. LOKALISASI di Indonesia dipungut pajak ya pak Junarto.

    RoslanK
    Kuala Lumpur

  27. @ Mohd
    Konteks tautan yang saya berikan adalah untuk menanggapi isu yang dilontarkan oleh “aku orang malaysia” bahwa pekerja asing penyebab berkembangnya penyebaran penyakit kelamin di Malaysia. Saya lantas mengoreksi bahwa penyakit itu juga berlaku karena praktik prostitusi di Malaysia. Terlepas itu legal atau ilegal, praktik itu ada, dan dilakukan oleh warga Malaysia, baik dari kalangan China, India, dan Melayu sendiri.
    http://www.kompas.com/ver1/Metropolitan/0711/21/151642.htm

    Apiah sendiri mengemukakan sehari-hari dia dipaksa melayani tujuh lelaki dalam waktu semalam. “Saya sempat dipaksa melayani 18 orang dalam semalam. Pelanggannya semuanya keturunan China, Melayu Malaysia, sama India,” tutur Apiah.

    Baca juga artikel ini

    http://www.gatra.com/artikel.php?pil=23&id=105263

    Mengapa berkembang? Sederhana saja: permintaannya (demand) tinggi.
    Jangan emosi dulu ya Pak Mohd.

  28. Saya menulis tentang TKI datang ke Malaysia yang ada penyakit, sedangkan laporan kesihatan dari Doktr Indonesia baik-baik sahaja. Kemudian aku orang Malaysia cuma menfowardkan tulisan dari Akbar Malaysia tenang data2 tentang TKI dan negara lain yang berpenyakit, mengikut undang2 Malaysia TK perlu sihat dan perlu 2 laporan kesihatan. Sayang ramai dari TK yang datang kena penyakit, cuba mas Junarto baca dengan teliti tulisan orang Malaysia, ada dia sebut penyakit kelamin, atau saya yang buta atau pak Junarto yang sememang sudah buta untuk menguak kebenaran?

    Laporan Gatra dan kompas bisa saja saya pertanyakan kebenaran, kerana dia melaporkan pengakuan bersifat individualistik, ini bisa dipertanyakan. Kalau dulu temporaktif yang pak Junarto bisa sahaja melaporkan bahawa Tunku Abd Rahman itu Yang diPertuan Agong walhal dia adalah Perdana Menteri, inikan sekadar dakwaan sepihak. mungkin pak sendiri mengerti atur maianya tapi kerana Pak Junarto sudah menjatuhkan VONIS maka Pak Junorto membutuhkan fakta sampah ini untuk berhujah. Hakikatnya tetap hakikat, pemimpin Indonesia mengHALALkan LOKALISASI tak gitu pak.

    Tetapi pemimpin MALAYSIA dan rakyatnya mengharamkannya dong, Jangan emosi ya pak ini kebenaran. Pelacuran ini bisnes kuno hidup sepanjang zaman sejak zaman Rom lagi, di Malaysia ada tapi diHARAMkan di INDONESIA bisa sahaja di LOKALISASI. Teruskan falsafahmu pak Junarto, tapi realiti tetap berbicara begitu dong.

    RoslanK
    Malaysia

  29. @ Mohd
    Coba baca lagi artikel “aku orang malaysia.”
    “aku orang malaysia” menyebut salah satu jenis penyakit kelamin menular, yaitu sifilis, 8,7 persen.

    Soal bisnis pelacuran, legal atau ilegal, di Malaysia dan Indonesia prostitusi sama-sama ada. 😀

    Ini mafia Pak, jadi kita bicara kejahatan internasional, bukan soal maruah negara per negara.

  30. He he he aku kesian sama penduduk indonesia. Terutama kepada moderator Saudara Junarto kerana ribut mencari kesalahan Melayu Malaysia. Dengan statistik rambang dia lupa bahawa indonesia juga lebih teruk kasus pelacuran.

    Lihat bagaimana etnis Tionghoa datang ke Malaysia untuk menyelamatkan diri.

    http://www.uri.edu/artsci/wms/hughes/indones.htm

    baca sampai habis Saudara Junarto kemudian lihat bagaiman pelacuran di Indonesia.

    salam

  31. @ Melayu di Benua Eropah.
    Saya tidak membantah bahwa di Indonesia banyak kasus pelacuran. Tapi yang ingin saya tunjukkan adalah bahwa Sifilis yang menyebar di Malaysia boleh jadi disebabkan oleh prostitusi di negara Anda sendiri, yang ada, dan berkembang, karena ada permintaan (demand). Anda boleh membantah, tapi itu kenyataan.

    Soal kerusuhan rasial 1998, saya juga tidak menyangkal. Saya sendiri mendengar penuturan dari kawan-kawan saya etnis Tionghoa di kampus. Biarlah itu menjadi pelajaran buat bangsa Indonesia. Justru kini muncul gerakan antidiskriminasi dan persamaan hak sipil di Indonesia. Kini warga Tionghoa bisa menjadi menteri, bahkan bupati di daerah.

    Di Malaysia pasca kerusuhan rasial 1969 yang terjadi sebaliknya: diskriminasi yang berkelanjutan hingga sekarang sampai-sampai masyarakat India melakukan unjuk rasa besar akhir-akhir ini.

    Ini menunjukkan bahwa hubungan antaretnis di Malaysia memang rapuh, dan berpotensi meledak sewaktu-waktu.

  32. Kesian Pak Junarto kerana beberapa perkara.
    1) Sukar untuk memilah tulisan netters dengan laporan Koran.

    Sukar untuk bapak mengungkapkan fakta akurat tentang aku orang Malaysia, dia memetik kata-kata dari Koran, UM tentang pendatang asing. Ungkapan sebaran siplis itu adalah catatan dari Koran. (ini fakta atas sikap emosional bapak)

    2) Pelacuran di Malaysia berbeda dengan Indonesia, walaupun perbuatannya sama, rakyat Malaysia dan Pemerintah Malaysia secara autoriti mengatakannya
    HARAM. kalau dilakukan kira melanggar undang-undang,
    Ini jauh beda sekali dengan Indonesia, LOKALISASI itu memgHALALkan pelacuran. Itu beda, jadi kalau menulis fakta biar tepat Mas Junorta. Jangan menulis tanpa keruan, itu mengungakap kekonyolan anda sendiri.

    3) Kesian sekali lagi kerana maklumat tidak tepat tetentang HINDRAF yang cuba dipresentasi oleh Pak Junorto- banyak fakta tidak jelas dong, di Malaysia ada SRJK (sekolah dasar Tamil) ada SRKJ (sekolah dasar aliran China). Ada Menteri dari bangsa India khas untuk mengatasi masalah mereka. Apa di Indonesia ada SEKOLAH CINA? Apa Di INdonesia ada sekoleh TAMIL?
    Untuk pengetahuan Junorto juga, demonstrasi itu banyak gimik dari yang betulnya, Pesuruh jaya tinggi Britain menunggu beberapa jam untuk menerima MEMORANDUM tapi tidak ada memoramdum.? Inikan demonstrasi lakonan ‘orang Indian’. Pak Junarto dah baca beberapa memorandum mereka, mereka menuntut trillion dari Britain kerana membawa nenek moyang mereka ke Malaysia, itukan tuntutan bodohnya, perkara ini digelak sendiri oleh beberapa orang India yang intelektual di Malaysia.
    Bahkan ada yang mengatakan bahawa nasib orang India di India jauh lebih malang dari orang india di Malaysia. Indoensia bisa bicara masalah penyatuan kaum tapi mereka perlu didoktrinkan dengan JAWA INDONESIA, bahkan tidak ada sekolah CINA dan INDIA, sponsor oleh Pemerintah.
    Bisa saja anda meramal sengkata antara etnis akan berlaku, tapi yang perlu kita lihat juga bagaimana cara penyelesaiannya. Apa orang MELAYU Sumatra bisa Jadi PRESIDEN INDONESIA? Atau bangsa SUNDA bisa jadi Presiden Indonesia? ………..Kawan-kawan indonesia jawab…Tidak,,,,Mesti orang JAWA. Keh Keh Keh, Selamat Maju Indonesia yang hanya mengutamakan JAWA.

    RoslanK
    Kuala Lumpur

  33. Sukar untuk bapak mengungkapkan fakta akurat tentang aku orang Malaysia, dia memetik kata-kata dari Koran, UM tentang pendatang asing. Ungkapan sebaran siplis itu adalah catatan dari Koran. (ini fakta atas sikap emosional bapak)

    ===
    Well, saya juga hanya menyampaikan sudut pandang lain tentang penyebab penyakit di Malaysia, yang tidak semuanya bisa ditimpakan kepada para pendatang asing. 🙂

    2) Pelacuran di Malaysia berbeda dengan Indonesia, walaupun perbuatannya sama, rakyat Malaysia dan Pemerintah Malaysia secara autoriti mengatakannya
    HARAM. kalau dilakukan kira melanggar undang-undang,
    Ini jauh beda sekali dengan Indonesia, LOKALISASI itu memgHALALkan pelacuran.

    == Saya tidak membantah. Saya hanya mengatakan bahwa pelacuran apakah legal atau ilegal, ADA, baik di Indonesia yang terbuka, maupun di MALAYSIA yang mengharamkannya. Kenyataan bahwa di tengah pengharaman justru pelacuran berkembang di Malaysia menunjukkan bahwa ada sikap ambigu dalam masyarakat Malaysia sendiri.

    3) Kesian sekali lagi kerana maklumat tidak tepat tetentang HINDRAF yang cuba dipresentasi oleh Pak Junorto- banyak fakta tidak jelas dong, di Malaysia ada SRJK (sekolah dasar Tamil) ada SRKJ (sekolah dasar aliran China). Ada Menteri dari bangsa India khas untuk mengatasi masalah mereka. Apa di Indonesia ada SEKOLAH CINA? Apa Di INdonesia ada sekoleh TAMIL?

    Sekolah Sariputra berlokasi di Hayam Wuruk adalah sekolah Tionghoa. Cuma sekolah ini tutup karena jumlah siswanya menurun. http://www.kompas.com/kompas-cetak/0707/06/metro/3654647.htm. Juga Gandhi Memorial School adalah sekolah yang bercirikan etnis India http://www.gandhijkt.org/). Akan tetapi, pada prinsipnya sekolah di Inondesia berusaha mengukuhkan identitas kebangsaan, yaitu satu bangsa dan satu bahasa, karena Indonesia didirikan atas dasar kebangsaan, bukan etnisitas.

    Inilah perbedaan mendasar dengan Malaysia. Sekolah-sekolah etnis di Malaysia tidak berhasil mengukuhkan integritas negara Anda. Masyarakat semakin tersekat-sekat dalam etnisitas. Walhasil, orang Melayu berkumpul dengan orang Melayu, orang China Malaysia berkumpul dengan orang Malaysia, orang India dengan India. Komunikasi antarbudaya menjadi minim, dan yang muncul adalah stereotip terhadap kelompok lain.

    Akibat rentetan kekerasan terhadap etnis India oleh polis adalah sebagian warga India mulai bermigrasi dari Malaysia karena tidak diterima di dalam negeri. Ini faktanya:

    http://jawapos.com/index.php?act=detail_c&id=315156

    Bisa saja anda meramal sengkata antara etnis akan berlaku, tapi yang perlu kita lihat juga bagaimana cara penyelesaiannya. Apa orang MELAYU Sumatra bisa Jadi PRESIDEN INDONESIA? Atau bangsa SUNDA bisa jadi Presiden Indonesia? ………..Kawan-kawan indonesia jawab…Tidak,,,,Mesti orang JAWA. Keh Keh Keh, Selamat Maju Indonesia yang hanya mengutamakan JAWA.

    ==

    Mungkin saja, dalam konstitusi tidak ada larangan bagi puak non-Jawa untuk mencalonkan diri dalam pemlihan umum. Di Belitung Timur, misalnya, bupati yang terpilih baru-baru ini berasal dari warga Tionghoa. Di Singkawang walikota yang menang pemilihan lokal juga puak Tionghoa. Di Sumatera Utara, salah satu kandidatnya adalah warga Tionghoa. Ini menunjukkan bahwa prasangka rasialis mulai berangsur-angsur lenyap. Rakyat mulai melihat pada kapasitas kepemimpinan, bukan etnisitas.

    Mungkinkah di Malaysia, di wilayah yang populasinya mayoritasnya bukan Tionghoa, menang dalam pemilu?

    Bahkan partai opsosisi pun sukar menang karena pemilu di Malaysia sendiri tidak jujur, sehingga beberapa waktu lalu rakyat Malaysia menuntut “bersih” dalam pemilu.

  34. Menarik sekali perbincangan antara Mr.Mohd RoslanK & Mr.Jun.
    Saya sangat senang lihat dialog2 di blog ini,karena lebih etis.Banyak saya kunjungi web tentang prokontra Malaysia Indonesia yang ..whuaduh isinya ck ck ck.Mungkin mereka itu menulisnya di dalam internet cafe,cabin yang tidak di monitor oleh bapak ibunya. =)

    Pendekatan yang diambil oleh Mr.Jun sudah sedemikian spesifik dengan beberapa fakta sejarah & web lain,namun hal ini tidak diimbangi oleh Mr.Roslank.

    Mr.Roslank hanya berulang ulang ingin menekankan fakta yang dibeberkan Mr.Jun itu tidak benar & hanya pendapat Mr.Jun sendiri.

    Harap Mr.Jun jangan sampai ‘turun’ ke obrolan yang nggak kelas serperti di warung kopi,yang isinya tentang pelacuran,presiden harus jawa,orang indon semua bodoh dsb.Bila orang yang terdidik,pasti mereply dengan cara yang etis,that is all!.

    Open dialog Mr.Roslank & Mr.Jun tidak perlu berbantah2an sesuatu yang nggak perlu. ok ok?

    Go Ahead Mr.Jun !!!!!

  35. menarik… saya terjumpa artikel ini secara tidak sengaja semasa mencari artikel kelulusan untuk memburu di negeri saya, Sarawak. Harus saya jelaskan disini, pemikiran orang Malaysia-Borneo tidaklak sama seperti yang digambarkan oleh Mohd. Cara dia berpikir adalah cara typical orang Semenanjung/tanah melayu berpikir. Kami di Sini (sarawak/sabah) tidak pernah merendah-rendahkan atau mengamalkan double standard kepada orang indonesia dari segi pergaulan atau sosial. Dalam kepimpinan di Malaysia, Kebanyakan perkara hanyalah mengutamakan kepentingam Melayu.. Kerajaan di sini menutup semua berita yang boleh menjejaskan kedudukan mereka. Sebab tu la kalau kalian tengok berita tv3, rtm, surat kabar berita harian… Jarang sekali kedengaran salah laku pemimpin dilaporkan. Saya sudah muak dengan kepimpinan Barisan National yang kononnya mengutamakan kepentingan rakyat.. padahal kebanyakan perkara hanya mengutamakan kepentingan poket para pemimpin BN itu sendiri. semakin lama mereka memerintah, semakin naik minyak pula gayanya. Habis hutan di sarawak di tebang, mana bahagian untuk penduduk peribumi? (org kayan, kenyah, iban -orang ulu dan dayak keseluruhan). Sabah & sarawak pengeluar minyak & gas utama Malaysia, tapi jalan raya di sini masih seperti tahun 80’an di semenanjung. Kawasan pendalaman di Sabah/sarawak jarang sekali menjadi tumpuan untuk pembangunan. Jika kerajaan sekalipun memberi tumpuan, ia hanyalah untuk mengaut balak2 yang ada di hutan Borneo. Mungkin saudara Mohd dibutakan matanya kerana kepimpinan negara mengutamakan HAK bangsanya sahaja

  36. saudara wandyhee anda seperti tidak belajar kajian geografi. jika sabah dan sarawak itu di bandingkan geografinya, penduduk disana ya jauh ketinggalan di bahagian pendalaman.

  37. indosia jika nak dikatakan lebih maju dari malaysia itu tak wajar sedangkan krisis ekonomi saja tak bisa diatasi..jadi bagaimana mahu bersaing dgn negara yg jauh lebih maju dari mereka seperti jepun,korea & china.mereka jauh lebih maju dari indonesia…

  38. Hai semua,

    Saya bersetuju sangat jika di katakan sebarang krisis atau salah paham sebenarnya berpunca dari sikap pemimpin itu sendiri. Sikap yang mementingkan poket dan perut mereka. Saya mewakili rakyat malaysia tidak pernah memandang rendah akan negera jiran. Berkemungkinan apa yang berlaku hanya untuk menutup permasalahan yang berlaku di dalam negara, permasalahan politik misalnya dan menaikkan semangat nasionalisme atau dalam erti kata yang menaikkan rasa sokongan terhadap pemerintah (BN).

  39. masing2 nak hina negara org tak kira malaysia mahu pun indonesia kedua2 pihak masing2 punya kebaikan sendiri kenapa nak cari keburukan negara orang lain…..walaupaun saya rakyat malaysia tapi saya sangat2 berbangga menjadi rakyat malaysia buat apa nak hina negara orang…kita sebagai negara serumpun harusnaya menghormati negara masing2 wat apae nak banding2 kan negara indon dan malasia…dari pada kamau nak hina negara orng bagaus kamu cari kelemahan dan kekurangan negara masing2 kerana bagai saya kedua2 negara pun ada kekeurangan….so saya arap lah kepada rakyat indon hentikan lah nak buat blog yang menghina malaysia……jangan nak beda2 kan negara kamu dengan malaysia………dan cuba pikirkan sedalam2 nya mengenai indon lebih maju dari malaysia adakah blog yang kamu buat itu wajar…jangan lah nak malukan negara sendiri terima kasih…..
    hidup malaysia
    hidup malaysia….

  40. kalau malaysia berani perang aja kiita……………
    aq sebagai org indonesia ketawa loiat negara malaysia alias {malyng sialalan} cuma bisa mencurio, mencimplak den mengambil punya org lain…………..
    lagu kebangsaan aja dari lagu indonesia yg d ciplak……
    hahahahha…..
    lucu aja keliatannya…………….
    lebih baik kita perang…………
    aku liat d berita kapal perang malaysia lari terbirit2 karna d kejar kapal indonesia…………..
    aduh.lucu ya….
    sedangkan kapal perang nya aja udah takut ………….
    apalagi rakyatnya klw perang…………..
    klw buat ekonomi rakyat indonesia memang agak susah d bandingkan malaysia. tapi kalau beli pesawat tempur buat perang rakyat indonesia siap tu nyumbangin emasnya buat beli pesawat tempur.
    karna kami byk tambang yang sulit buat dihabisin isinya…
    ngak kayak malaysia yg cuma mencuri karya org lain………
    hahahahahahhahahaa……………
    sampai kapan mencurinya pak cik?????????????
    MALUKAN????????????

  41. bapak bapak semua…mengapa mau gaduh gaduh……
    bukankah rumpunnya sama …malah orang nya juga sama….
    saya setuju dengan bapak ‘pro indonesia’ jangan dipanggil INDON kerana orang dimalaysia kebanyakan rakyatnya asalnya dari kepulauan Indonesia…Jawa, Rawa, Minang, Mandaling, Bugis dan berbagai lagi…. cuma generasi generasi baru sudah lupa asal usul kerana sejarah salsiahnya enggak ada disimpan……….Kalau di panggil INDON semuanya boleh dikatakan INDON diMalaysia kecuali Cina, India, Singh dan Siam . itu sebabnya agama mengalakkan panggil pada nama bukan bangsanya.

    Enggak ada bezanya, semuanya sama…cuma bila menetap lama diMalaysia status bangsanya bertukar menjadi bangsa Melayu….malahan India campuran disini pun bisa bole menjadi bangsa Melayu….hehehehe…itulah uniknya MALAYSIA. Malahan tradisi indonesia juga masih ada disini ….makanannya, tariannya…bukannya ditiru tetapi adalah peradapan dari dahulu yang berpunca dari migrasi migrasi dulu…..oleh itu saya tidak heran kalau dikatakan ramai disini sangat bimbang dengan apa yang berlaku….

    Buat apa mau kita berperang sesama kita….kalau mau berperang bukan disini…tapi di Palestine…kita serumpun….
    semangatnya juga sama….

    Sebelum berkata kata…pikirkan dulu “Jangan Kerana Mulut Badan Binasa”…kita ni kan serumpun

  42. gayang malaysia,,,,,, ambil engkau dgn tanah runtuh
    gayang malaysia,,,,, ambil engkau dgn tsunami
    gayang malaysia,,, ambil engkau dgn letupan gunung berapi
    gayang malaysia ,,,,, habis indon mampus

  43. salam…
    kamu tahu enggak bahwa rakyat indonesia itu mengemis di Malaysia, enggak ada pekerjaan. Dan dari segi ekonomi, indonesia itu mundur bangat..enggak pantas bertanding sama Malaysia. ak sendri yg pernah ke Jakarta melihat, bkn sahaja di Malaysia indonesia mengemis namun di negaranya sendiri…so what can I say…??

    • ini bukan tulisan warganegara Malaysia..Bahasa Malaysia tidak mengguna pakai kosa kata ngak…nampak sangat ini tulisan warga indon yang cuba menjadi batu api…

  44. Saya sanjung Kebebasan Akbar di Indonesia.
    Bila saya membaca karya di atas terdetik di hati saya apakah Kebebasan Akbar yang dilaungkan tanpa fakta tepat dan lengkap bolehkah ia membawa kebaikan pada pembaca atau membangkit perasaan yang secara realitinya boleh membawa kerosak di luar jangkaan. Contohya perasaan benci tanpa sebab, fitnah dan dendam.

    Tidak dinafikan Yahudi telah lama menguasai media dunia. Adakah kita sedar media di Indonesia dan Malaysia telah mereka kuasai. Jika ia, maka media di Indonesia lebih mensansikan isu Malaysia ada kemungkinan menjadi instrumen untuk melaga dua negara Islam yang dibimbangi menjadi awakening Giant. FIKIRKAN

  45. @malaysian : TANPAN 2 JUTA TKI INDONESIA JUGA EKONOMI MALINGSIA AKAN COLPAS..! jadi berterimakasihlah kepada TKI indonesia..bukannya malah menghina..! dimana2 di negara di dunia ini pasti ada pengemis, bukan cuma orang indonesia yang mungkin ngemis di malingsia, bahka orang asli warga negara malingsia juga pengemis, especialy etnis china dan india tamil yang selalu kalian diskriminasi antar etnis itu !

  46. Kita sama2 negara islam patut bersatu…Peace! 😀

    “Melayu bangsaku, Islam agamku, Malaysia tanah airku!”

    Malaysianman, Malaysia

  47. hhmmm …. “perang di dunia maya”, ini kira-kira tema yg pas buat apa yg terjadi di sini. Hanya saja akal kadang kalah dengan emosi (nafsu).
    Silahkan berdebat, tapi ingat! ke depankan etika yg baik untuk mencari kebenaran, dan jangan merasa benar dengan apa yg kita miliki hingga kita akan terus termotivasi untuk mencari argument atau hujjah di tiap statemen yg kita keluarkan.
    Bukan bermaksud menyalahkan, tp pengalaman saya berinteraksi dengan teman-teman saya orang malaysia membuktikan bahwa ada beberapa kosa kata yg di pakai oleh teman malaysia saya yg mungkin dalam pemakaiannya di indonesia tidak selayaknya atau kurang tepat digunakan. Untung saya dan teman-teman malaysia saya itu sudah kenal dengan karakter masing-masing hingga bila ada penggunaan kata yg di anggap kurang tepat segera kami sama-sama saling mengingatkan untuk menghindari kesalah-fahaman di antara kami. Contohnya adalah kata “pendatang haram” yang biasa dipakai di malaysia untuk mereka yang datang ke malaysia tanpa memiliki dokumen-dokumen yg resmi (bukan hanya untuk warga TKI ilegal aja lho …). Bagi sebagian masyarakat Indonesia kata-kata itu sangatlah tidak tepat penggunaannya, bahkan terkesan menyakitkan (awalnya saya juga merasa antipati dengan kata-kata itu heheheheh), tp memang itulah istilah yg biasa mereka pakai tanpa bermaksud untuk merendahkan warga asing yg ilegal (positif thinking ni ye ….)
    Oleh karena itu, wahai saudaraku setanah air!! jangan mudah terpancing dengan kata-kata yang mungkin punya maksud yg beda yach. Kita tunjukkan bahwa bangsa kita adalah bangsa besar yang ga’ mudah terpancing hanya dengan kata-kata ( tp klo mang jelas2 merendahkan tentu lain donk ceritanya heheheheh ). Dan buat tetanggaku Malaysia yg terhormat, coba sebisa mungkin anda gunakan kata-kata yang bisa diterima di indonesia.klo ga’ bisa yach ….. sebisa mungkin dech, untuk menghindari kesalahfahaman aja gitu ….

  48. Betul ke Indonesia lebih berjaya dari Malaysia..??? heheheheh..apa buktinya?? Rakyat indon berebut-rebut mencari rezeki di Malaysia samada masuk secara sah ataupun tidak. Fasiliti dan kualiti kehidupan rata-rata rakyat indonesia masih miskin dan tidak terjaga. Mengemis seolah-oleh telah menjadi satu profesion kerana tiada bantuan dan ihsan dari kerajaan. Itu belum lagi perilaku rakyat indon yang datang mencari makan di Malaysia. Dengan jenayah dan salah lakunya…amat memualkan. Oh yer..rakyat indon belum pernah merasa berkongsi segala kemewahan dan kemudahan yang disediakan oleh kerajaan dengan pendatang yang tidak membayar cukai kerana pendatang yang paling ramai di Malaysia adalah warga INDONNNNN… So rasanya sebelum mendabik dada dan angkuh dalam menilai betapanya hebatnya diri sendiri,,baik rasanya penulis mencermin diri sendiri secara telus…bak kata pepatah melayu “ikutlah rasmi padi,makin berisi makin ia tunduk kebumi.jangan ikut rasmi lalang,makin tumbuh, makin menjulang” … Lagi satu apa perlunya kebebasan yang keterlaluan??? Kebebasan yang keterlaluan dalam apa segala hal akan menhambat kepada kebinasaan… APA yang diperolehi dengan kebebasan media ??? Rayat disogok dengan cerita yang tidak tepat dan tidak sahih. Media bersaing untuk meraih rating…semua cerita dijual..yang tidak ada…diada-adakan..perkara yang kecil dibesar-besarkan…yang silap tidak diperbetulkan. Akhirnya apa yang generasi muda dapat ??? Fikir-fikirkanlah…

    Lagi satu Anwar Ibrahim BUKAN pemimpin pilihan rakyat Malaysia..kalau dia disanjung dah lama dia jadi PM Malaysia..Jadi tidak perlulah membuat artikel hanya berpandukan fakta-fakta yang datang dari Anwar..dia pembangkang jadi akan tetap membangkang.

    Lebih baik penulis menulis secara adil dan mengambil fakta dan kajian dari pelbagai rujukan yang sahih. Lebih menyeluruh dan tepat .

Tinggalkan Balasan ke Mohd Batalkan balasan